Masalah dan Jalur Karir
Fenomena
kehidupan menunjukkan betapa banyak individu yang mengalami kegagalan atau
kurang berhasil dalam berkarir. Bila gejala ini dikaji ulang, maka sumber
utamanya terletak pada kekurangmampuan individu dalam membuat rencana karir
secara tepat, dan inierat kaitannya dengan kemampuan mengambil keputusan karir.
Keterampilan membuat putusan dalam perencanaan karir merupakan suatu proses
yang dilatarbelakangioleh pemahaman individu terhadap dirinya sendiridan
pengenalan terhadap lingkungan pekerjaan yang ada di sekitarnya, serta
memadukan keduanya secara tepat.
Selain
gejala itu, individu seringkali dihadapkan pada permasalahan karir lainnya.
Beberapa ahli, di antaranya Williamson (dalam Suryana & Suryadi)
mendeskripsikan masalah karir menjadi empat jenis yaitu;
1)
no choice –
individu tidak dapat memilih atau merasa tidak ada pilihan, karena tidak mampu
membedakan secara memadaiatas pilihan karir dan komitmen terhadap pilihan itu,
2)
uncertain choice –
individu tidak merasa yakin atau bimbang atas pilihan karirnya,
3)
unwise choice –
ketidakselarasan antara bakat atau minat individu dengan pilihan karirnya, dan
4)
discrepancy –
ketidakselarasan antara minat dengan bakat individu. Disamping itu, masih
banyak lagipermasalahan karir yang perlu dicermatioleh guru terutama dalam
kaitannya dengan upaya membantu perencanaan karir peserta didik.
Berdasarkan
dimensi perkembangan karirnya, kehidupan manusia dapat dipilah menjadi tiga
episode yaitu; 1) the world of education, 2) the world of work,
dan 3) the world of retirement. (Santamaria, dalam Suryadi). Selama
menempuh dunia pendidikan, individu berusaha mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai, dan sikap yang dibutuhkan nanti ketika bekerja,
secara asumtif proses ini berlangsung sampai dengan usia 20 tahun. Bekerja
merupakan masa mengejawantahan seluruh pengalaman belajar yang diperoleh
didunia pendidikan, dan proses iniberlansung dariusia 20 – 60 tahun. Terakhir,
masa pensiun merupakan fase terakhir darikehidupan atau ‘final chapter of
our life’.
Dinamika
transisi dari ketiga episode kehidupan tersebut antar individu menunjukkan
kecenderungan beragama. Dalam konteks jalur karir (career path),
Santamaria (Dalam Suryana dan Suryadi ) mengemukakan empat jalur karir, yaitu 1)
steady state, 2) linear, 3) transitory, dan 4) spiral. Keempat jalur
karir ini erat kaitannya dengan proses individu mendapatkan karirnya. Jalur ‘steady
state’ memerlukan komitmen jangka panjang dalam sebuah karir, jalur liniear
ditandai oleh adanya mobilitas yang konstan dalam sebuah karir, jalur transitory
diwarnai oleh adanya pencarian karir yang lebih variatif, dan jalur spiral
ditandaioleh mobilitas karir secara lateral.
Dalam
konteks lain, individu dapat meraih sukses dalam karirnya melalui jalur
pendidikan, pekerjaan, jabatan, profesi, hobi, dan religi atau sosial-pribadi.
Individu akan meraih sukses pada jalur-jalur karir yang menjadi pilihannya,
manakala ia memiliki sejumlah kompetensi yang memadai, baik kompetensi pisik,
pribadi, sosial, inteleksual, moral dan spiritual.
REFERENSI
Directorat Jendral Pendidikan Tinggi Islam.
2012. Mdul Bimbingan dan Konseling. Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kementrian Agama RI